Peradangan Lambung permanen, atau dikenal sebagai gastritis kronis, adalah kondisi serius di mana lapisan mukosa lambung mengalami iritasi dan pembengkakan dalam jangka waktu lama. Berbeda dengan gastritis akut yang muncul mendadak, kondisi ini berkembang perlahan dan dapat berlangsung bertahun-tahun. Pemahaman yang tepat mengenai peradangan lambung ini krusial untuk mencegah komplikasi fatal.
Mengenali Gejala Awal Gastritis Kronis
Gejala gastritis kronis seringkali lebih ringan namun persisten dibandingkan akut. Keluhan umumnya meliputi rasa nyeri atau perih yang samar di ulu hati, mual ringan, dan cepat merasa kenyang saat makan. Penderita sering mengalami perut kembung dan kehilangan nafsu makan. Waspadai bila muncul gejala berat seperti tinja berwarna hitam.
Penyebab Utama Peradangan Lambung Permanen
Penyebab paling umum dari peradangan lambung kronis adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini mampu bertahan di lingkungan asam lambung dan menyebabkan peradangan jangka panjang. Selain itu, penggunaan obat anti-nyeri (OAINS) rutin dan kondisi autoimun juga menjadi faktor pemicu utama kerusakan lapisan lambung secara berkelanjutan.
Prosedur Diagnosis Gastritis yang Akurat
Untuk memastikan adanya peradangan lambung permanen, dokter umumnya akan melakukan endoskopi. Prosedur ini melibatkan pemasukan tabung fleksibel berkamera untuk melihat langsung kondisi mukosa lambung dan mengambil sampel jaringan (biopsi). Tes lain seperti uji napas urea atau tes tinja dilakukan untuk mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.
Penanganan Medis Fokus pada Penyebab
Penanganan gastritis kronis sangat bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh H. pylori, terapi antibiotik kombinasi akan diresepkan untuk membasmi bakteri. Dokter juga memberikan obat penurun asam lambung, seperti Proton Pump Inhibitors (PPI), untuk meredakan gejala dan memungkinkan lapisan lambung sembuh dari peradangan.
Peran Gaya Hidup dalam Penanganan Gastritis
Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup sangat penting dalam penanganan gastritis kronis. Hindari pemicu seperti makanan pedas, asam, berlemak, dan minuman berkafein atau beralkohol. Makan dalam porsi kecil namun sering, serta mengelola stres, membantu mengurangi produksi asam lambung berlebihan.
Komplikasi dan Pentingnya Konsultasi Lanjut
Jika diabaikan, peradangan lambung permanen dapat berkembang menjadi tukak lambung, pendarahan, atau bahkan kanker lambung. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala yang tidak membaik atau memburuk, segera lakukan konsultasi medis. Penemuan dan diagnosis gastritis yang cepat meningkatkan peluang pemulihan.