“Mitigasi GERD Saat Berbuka”: Tips Kuliner Puasa untuk Penderita Maag Kronis

Bagi penderita Maag Kronis atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), ibadah puasa bisa menjadi tantangan, terutama pada saat berbuka. Setelah berjam-jam lambung kosong, pemilihan menu dan cara makan yang salah saat maghrib tiba dapat memicu lonjakan asam lambung yang menyakitkan. Oleh karena itu, penerapan Tips Kuliner Puasa yang cerdas dan disiplin menjadi sangat penting untuk mitigasi GERD. Tips Kuliner Puasa ini berfokus pada porsi kecil, komposisi makanan rendah lemak, dan pengaturan waktu makan yang bijaksana. Tips Kuliner Puasa yang tepat memungkinkan penderita maag untuk menjalankan ibadah dengan nyaman dan aman.

Langkah pertama dalam Tips Kuliner Puasa saat berbuka adalah menghindari dua kesalahan fatal: makan berlebihan dan mengonsumsi makanan pemicu secara langsung. Lambung yang kosong tidak boleh langsung diisi dengan makanan berat, berlemak, pedas, atau asam (seperti gorengan, santan kental, atau minuman bersoda). Sebaliknya, mulailah dengan takjil ringan dan netral. Resep Sarapan yang direkomendasikan saat berbuka adalah kurma (1-3 butir), air putih hangat, atau sup bening hangat. Porsi kecil ini berfungsi sebagai “pemanasan” lambung.

Penting untuk menerapkan Keterampilan Manajemen Waktu makan: jeda. Setelah takjil ringan, berikan jeda 15-30 menit sebelum menuju makanan utama (setelah shalat Maghrib, misalnya). Makanan utama harus rendah lemak dan dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Contoh menu aman adalah nasi, lauk pauk protein tanpa lemak (ikan kukus atau ayam rebus tanpa kulit), dan sayuran hijau. Konsumsi karbohidrat kompleks saat sahur juga membantu menstabilkan asam lambung lebih lama. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Adi Wibowo, pada sesi edukasi kesehatan puasa tanggal 3 April 2026, menekankan pentingnya mengunyah makanan secara perlahan (30 kali kunyahan) untuk meringankan beban kerja lambung.

Dengan mengikuti Tips Kuliner Puasa yang bertahap dan sadar akan kandungan makanan, penderita maag dapat menjaga asam lambung tetap terkendali. Disiplin dalam memilih menu dan menghindari langsung berbaring setelah makan adalah kunci untuk mencegah refluks (asam lambung naik) saat menjalani puasa.